GARAPNEWS.COM-Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akhirnya menyetujui rancangan pernyataan sikap untuk mengecam kekerasan aparat keamanan Myanmar terhadap pengunjuk rasa.
Akan tetapi, di dalam draf itu mereka tidak mengecam kudeta karena dinilai bakal memicu penolakan dari sejumlah negara sekutu, yaitu China, Rusia, India dan Vietnam.
“Dewan Keamanan mengecam keras kekerasan terhadap unjuk rasa damai, termasuk terhadap perempuan, muda-mudi dan anak-anak. Dewan mendesak militer Myanmar menahan diri dan memantau situasi secara intensif,” demikian isi dokumen pernyataan itu, seperti dilansir Reuters, Kamis (11/3).
Draf pernyataan sikap itu dirancang oleh Inggris dan diharapkan disetujui dalam rapat di markas PBB di New York, Amerika Serikat pada Jumat (12/3) mendatang.
Mereka juga menyatakan prihatin karena aparat Myanmar menahan tenaga medis, anggota serikat buruh, jurnalis hingga warga. DK PBB mendesak supaya militer Myanmar segera membebaskan seluruh demonstran yang ditahan.
DK PBB juga menjatuhkannya sangsi dan melarang keras transaksi penjualan senjata kepada Myanmar di seluruh dunia.Karena banyak menimbulkan pelanggaran HAM di wilayah tersebut
