Kontak Tembak 1 Prajurit TNI Gugur dan 2 Teroris Tewas di Poso

banner 120x600
banner 468x60


GARAPNEWS.COM-Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso mengatakan kontak tembak di Kabupaten Poso itu terjadi pada Senin sore (1/3/) sekitar pukul 18.20 WITA di wilayah pegunungan Andole, Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara.


“Dalam kontak tembak ini kami dapat menindak kelompok MIT dua orang atas nama Samid alias Alvin kemudian Irul. Kemudian pada kontak tembak tersebut telah gugur salah satu prajurit terbaik kita, TNI atas nama Praka Dedi Irawan” jelas Irjen Abdul Rakhman kepada wartawan, Selasa (2/3).

banner 325x300

Jenazah kedua teroris tersebut kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng di Palu untuk dioutopsi. Sementara jenazah Praka Dedi Irawan langsung diterbangkan menuju Jakarta pada Selasa siang dari Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri.

Irjen Abdul Rakhman Baso menambahkan dalam peristiwa itu, Satuan Tugas “Operasi Madago Raya” juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa 11 butir amunisi, ransel, golok, senter dan gps. Nama “Madago Raya” dalam bahasa daerah setempat berarti “baik hati.” Nama ini menggantikan nama “Tinombala” sejak 1 Januari 2021.

“Lanjutannya kami masih melakukan pengejaran karena pada saat kontak tembak informasi teman-teman di lapangan terdapat empat orang dan dua orang lolos,” tambah Abdul Rakhman Baso.

Dikatakannya untuk menghindari aparat keamanan kelompok MIT yang berjumlah 11 orang berpencar dalam dua kelompok yang masing-masing beranggotakan empat dan tujuh orang. Terakhir kali kelompok itu melakukan pembunuhan terhadap empat orang warga desa Lembantongoa, di Kabupaten Sigi pada akhir November lalu.

“Jadi berdasarkan informasi masyarakat dan lain sebagainya bahwa ada kegiatan dari kelompok ini kemungkinan hendak melakukan kegiatan amaliyah. Jadi kegiatan amaliyah ini kalau mereka ketemu masyarakat tidak mau membantu bahan makanan dan lain sebagainya itu diteror seperti itu,” imbuh Kapolda Sulteng itu.

Dengan tewasnya kedua anggota kelompok teroris itu maka jumlah anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora tersebut tersisa sembilan orang.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *