GARAPNEWS.COM-PEKANBARU-Belajar dari kejadian pengeboran air yang di lakukan oleh masyarakat di tenayan raya.
Beberapa kerusakan bahkan kerugian yang di alami masyarakat sekitar sangat memperihatinkan.
Dimana bangunan sekolah hancur beserta perkebunan milik masyarakat yang berdekatan dengan area pengeboran tersebut.
Disisi lain masyarakat menilai pemerintah kota Pekanbaru perlu mengevaluasi kinerja para pengebor air kalau perlu mereka di beri pelatihan yang berkualitas dan bersertifikasi.Supaya hal yang serupa tidak terjadi lagi di kota Pekanbaru.
Dari kejadian tersebut pakar perminyakan angkat bicara terkait dengan timbul nya Gas dari hasil pengeboran air tersebut.
Beberapa pakar perminyakan Riau mengatakan semburan gas yang terjadi akibat pengeboran air di komplek Yayasan Al Ihsan,Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau sejak Kamis (4/2/2021) kemarin, merupakan jenis Gas Bio Genik atau gas rawa.
Pakar perminyakan Riau juga mengatakan jenis gas ini biasanya mengeluarkan semburan gas yang tidak banyak.
Bahkan mereka berpendapat kalau gasnya banyak pasti sudah dibuat sumur gas, sampai hari ini pasti masih keluar gasnya. Gas Bio Genik ini biasanya tidak terlalu banyak dan akan mati dengan sendirinya dalam waktu tertentu.
Lebih lanjut beberapa pakar menjelaskan, untuk mengecek kandungan gas yang keluar dari hasil pengeboran tersebut beracun atau tidak, pemerintah harus melakukan pengecekan terlebih dahulu dengan menggunakan alat Gas Detector.
Kita berharap kejadian ini tidak terulang kembali.Dan pemerintah ataupun dinas terkait lebih memperhatikan para pengebor air yang ada di Riau khususnya kota Pekanbaru.Supaya kinerja ataupun kemampuan mereka lebih profesional lagi.