Jokowi:Masalah Karhutla Indonesia Perlu Solusi Permanen Mencegahnya

banner 120x600
banner 468x60


GARAPNEWS.COM-Presiden Joko Widodo mengatakan sebanyak 99 persen karhutla disebabkan oleh ulah manusia baik disengaja maupun tidak disengaja. Menurutnya, motifnya hanya satu yakni ekonomi.

“Karena saya tahu bahwa pembersihan lahan itu lewat pembakaran adalah cara yang paling murah tapi ini sudah harus dimulai edukasi kepada masyarakat, kepada perusahaan korporasi. Ini harus ditata ulang kembali cari solusi agar korporasi dan masyarakat membuka lahannya tidak dengan cara membakar,” ujarnya dalam acara Rapat Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2021, di Istana Negara, Senin (22/2),

banner 325x300


Lanjutnya, upaya pencegahan karhutla perlu diprioritaskan karena apabila terlambat akan sangat sulit untuk memadamkan api yang sudah terlanjur membesar. Manajemen di lapangan, kata Jokowi,juga harus terkonsolidasi dan terorganisir dengan baik, sehingga misalnya apabila ada api sedikit saja, bisa segera dipadamkan.

Semua pihak terkait, ujarnya, harus dilibatkan untuk melakukan deteksi dini terhadap daerah rawan yang mempunyai banyak titik api atau hot spot.

“Hati-hati begitu kebakaran meluas itu. Kerugian tidak hanya juta atau miliar saya pastikan larinya pasti ke angka triliun. Ini hati-hati. Belum kerusakan ekologi ekosistem kita. Yang kedua infrastruktur monitoring dan pengawasan harus sampai tingkat bawah,” jelasnya.

Ia pun kembali menegaskan kepada pejabat-pejabat terkait, apabila tidak mampu menjalankan tugasnya untuk mengawasi dan menangkap pihak yang melakukan Karhutla, maka akan dicopot dari jabatannya.


“Jadi kalau di wilayah saudara-saudara ada kebakaran dan membesar dan tidak tertangani dengan baik aturan mainnya tetap sama belum saya ganti. Saya kira masih ingat semuanya kalau yang ikut rutin tiap tahun pertemuan dengan saya pasti semuanya masih ingat yaitu dicopot yaitu diganti, jelas?,” tuturnya.

Meskipun sebagian besar wilayah Indonesia dilaporkan masih akan mengalami curah hujan tinggi hingga April, ]berdasarkan laporan yang ada per akhir Januari 2021 karhutla masih terjadi di beberapa wilayah Riau, contohnya, mengalami 29 karhutla, sementara Kalimantan Barat mengalami 52 karhutla. Karhutla ini juga mengganggu lalu lintas udara karena asap yang ditimbulkannya.

Saya ingat betul di 2015. Saya mau ke Riau, Pekanbaru turunnya di Padang, seingat saya mungkin delapan jam saya lewat darat. Saya juga ingat di tahun 2015 waktu saya akan ke Pulang Pisau di Kalimantan Tengah saya turun di Kalimantan Selatan di Banjarmasin lewat darat, seingat saya berapa, empat jam. Ini jangan sampai kejadian lagi, ”jelasnya.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *