HYU Minta AHY Tetapkan Ketua DPD Demokrat Provinsi Papua, Dari Kader Nasionalis dan Berwatak Kenegarawan

banner 120x600
banner 468x60

Garapnews.comJayapura – Dinamika Pemilihan Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua terus memanas. Dimana Hasil Musyawarah Daerah (Musda) IV ini memutuskan Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak SH MSI (RHP) dan Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe S.IP MH (LE) sebagai Calon Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua periode 2022-2027.

Dari hasil Musda ini RHP didukung oleh 19 DPC Partai Demokrat dan sementara LE di dukung oleh 10 DPC Partai Demokrat. Keputusan ini siapa yang akan dipilih sebagai ketua ditentukan dari hasil penggodokan DPP Partai Demokrat.

banner 325x300

Dimana mekanisme pelaksanaan Musda IV Partai Demokrat Provinsi Papua tahun 2022 sesuai Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Partai tahun 2020 hanya menetapkan nama calon ketua DPD. Selanjutnya dikirim ke DPP Partai Demokrat untuk mengikuti tahapan selanjutnya yaitu fit and proper test, oleh Tim 3 DPP Partai Demokrat.

Dinamika demokrasi ini mendapatkan tangapan serius dari Tokoh Nasional Alasal Papua, yaitu Hendrik Yance Udam (HYU) Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (DPN Gercin Indonesia) di Jayapura, Papua, Rabu (06/04/2021).

“Tim 3 yang dibentuk oleh DPP Partai Demokrat dalam melakukan fit dan proper test kepada Calon Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua. Diharapkan lebih arif dan bijaksana melakukan proses penentuan ketua terpilih,” kata HYU memberikan masukan.

HYU juga berharap perkaderan regenerasi kepemimpinan di dalam internal Partai Demokrat Provinsi Papua terus berjalan. Oleh sebab itu HYU meminta kepada Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam menetapkan ketua terpilih, harus dari kader Partai Demokrat yang berjiwa nasionalis dan berwatak kenegarawan.

“Jika Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua dari kader nasionalis dan berwatak kenegarawan, dimungkinkan memberikan konstribusi politik dalam menjaga eksistensi NKRI di Tanah Papua,” tukas HYU.

Mengingat kata HYU, situasi politik di Papua bukan hanya menjadi konsumsi politik masyarakat nasional, namun juga sudah menjadi isu politik internasional. Bagaikan bara api dalam sekam yang sewaktu-waktu dapat memanas dan membuat konflik horizontal dan vertical di Papua, yang berpengaruh secara nasional

Partai Demokrat di Provinsi Papua sangat berperan penting dalam menjaga kepentingan Negara dam keutuhan NKRI di Tanah Papua. Oleh sebab itu HYU juga meminta kepada Ketua Umum DPP Partai Demokrat AHY untuk menetapkan kader Partai Demokrat yang bermental NKRI dari kedua calon Ketua DPD Partai Demokrat Papua yaitu RHP dan LE.

”Saya tidak melakukan intervensi kepada Ketua Umu DPP Partai Demokrat AHY itu adalah hak perogatifnya. Namun realitas politik di Provinsi Papua di mata kami sebagai pengiat isu-isu kebangsaan NKRI sangat capek dan lelah. Terutama menghadapi kelompok-kelompok yang kontra dengan isu-isu kebangsaan NKRI di Tanah Papua,” tandasnya.

Kata HYU menambahkan, dibutuhkan peran serta Ketua-Ketua Partai Politik di Papua yang memliki jiwa nasionalis NKRI. Dimana dapat menjadi mitra strategis dalam merawat Papua dalam kebinekaan NKRI.

“Salah satu persoalan Papua hari ini adalah pada pengelolaan kekuasaan politik di Papua yang tidak maksimal. Sehingga saya menduga ada pemimpin parpol di tingkat Provinsi dan Kabupaten yang bermain dua kaki satu sisi mendapatkan kekuasaan Politik dan satu sisi masi merawat kelompok – kelompok yang yang berseberangan Ideologi dengan NKRI,” ungkapnya.

Menurut HYU, hal dua kaki tersebut tidak boleh terjadi Papua, sebab dapat mengorbankan rakyat kecil yang tidak bersalah. Yang akhirnya tetap membuat Provinsi Papua menjadi daerah termiskin di Indonesia.

Dari Potret politik tersebutlah HYU juha menyarankan kepada Ketum DPP PD AHY, untuk lebih selektif untuk memilih dan menetapkan Ketua PD Partai Demokrat Provinsi Papua Priode 2022 – 2027. Baik secara profesional dan objektif, sehingga tidak seperri beli kucing dalam karung.

“Kalau salah memilih kader Partai Demokrat untuk menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua. Maka akan berdampak negative bagi eksistensi NKRI di Tanah Papua serta pencalonan AHY sebagai Capres 2024,” koar HYU.

HYU juga menyarankan, kepada Ketum DPP PD AHY agar bisa berkaca dari musda-musda DPD Partai Demokrat yang ada. Salah satu contohnya adalah hasil musda DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Timur yaitu kandidat ketua DPD PD Provinsi Jawa Timur Bayu Erlangga unggul meraih dukungan 25 DPC dan Kandidat Eml Dardak hnya mendapat dukungan 13 DPC namun saat hasil pemilihan dibawa ke DPP justru Emil Dardak yang hanya mengantongi dukugan 13 DPC di tetapkan oleh DPD Partai Demokrat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Timur.

“Dari Pengalaman politik tersebut diharapkan pengambilan keputusan, siapa yang terpilih menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua. Ketua Umum DPP PD, harus bisa lebih arif dan bijaksana. Sehingga tidak menimbulkan konflik politik yang berkepanjangan di Papua,” pungkas HYU penuh harapan. (red)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *