Hidayat Nur Wahid Usulnya di Setujui Agar Segera MPR-RI Membentuk Mahkamah Kehormatan Majelis

banner 120x600
banner 468x60

GARAPNEWS.COM – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Hidayat Nur Wahid mengungkapkan, MPR RI akan segera membentuk Mahkamah Kehormatan Majelis (MKM).

MKM dibentuk sebagai simbol pada komitmen hadirkan ethika, dan guna menyerukan pentingnya praktek etika, moral dan akhlak dalam berbangsa dan bernegara dalam bingkai 4 pilar MPR RI.

banner 325x300

“Mahkamah tersebut bisa jadi simbol, dan kuatkan hadirnya komitmen berethika dalam laksanakan 4 pilar MPR RI, dan bertujuan untuk mendorong dan mengawal lembaga MPR dan para pimpinan dan anggota MPR RI itu bisa menjadi contoh dalam memegang prinsip etika, moral, dan akhlak dalam berbangsa dan bernegara,” ujarnya saat hadiri temu tokoh masyarakat yang diselenggarakan Ormas Garuda Keadilan Sumatera Barat secara virtual, Sabtu (24/10).

Gagasan ini disambut baik oleh para tokoh masyarakat yang mengikuti agenda pertemuan dalam rangka sosialisasi 4 pilar MPR RI.Walau digelar secara virtual, para tokoh masyarakat tetap mengikutinya dengan semarak dari Sumatera Barat.

HNW sapaan akrabnya menyatakan bahwa 4 pilar MPR RI yang perlu dipahami lebih jauh oleh masyarakat adalah terkait pengenalan, pemahaman dan pengamalan Pancasila, UUD NRI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.

Ia menuturkan bahwa selain penting untuk dipahami, 4 pilar itu juga perlu diaktualisasikan dan dikontektualisasikan agar para tokoh masyarakat dan kalangan tokoh-tokoh pemudanya dapat menerapkannya dalan tataran praktis.

“Tujuannya agar para tokoh masyarakat dan tokoh2 mudanya dengan contoh yang diberikan oleh pimpinan dan anggota MPR RI, dapat semakin mengenal untuk makin mencintai, menjaga, mengamalkan serta membela pilar-pilar tersebut di tengah peluang dan tantangan masa kini maupun masa yang akan datang, baik yang datang dari dalam negeri maupun yang bersumber dari luar negeri,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, diharapkan setelah sosialisasi seperti ini para tokoh masyarakat dan tokoh mudanya juga dapat mendorong hadirnya komitmen menjaga dan menguatkan berNKRI sesuai dengan realisasi cita-cita proklamasi dan cita-cita reformasi.

“Apalagi untuk warga Minang, NKRI adalah warisan jihad dan ijtihad perjuangan tokoh Partai Islam Masyumi, yang berasal dari Minang, beliau adalah M Natsir. Agar nanti NKRI itu dapat diwariskan dengan sebaik-baiknya kepada generasi milenial dan anak cucu saat nanti memperingati 100 tahun Indonesia Merdeka,” tukasnya.

HNW berpendapat bahwa hal tersebut dapat berjalan dengan baik, apabila para pemimpin bangsa dan juga tokoh masyarakat dapat menerapkan 4 pilar itu dalam semangat moral, etika, akhlak dalam berbangsa dan bernegara.

“Hadirnya prinsip etika, akhlak, moral berbangsa dan bernegara itulah yang membuat para Bapak/Ibu Bangsa dahulu memposisikan diri sebagai pemimpin masyarakat dan bangsa, dengan berbagai keunggulan yang mereka miliki, sekalipun mrk berlatarbelakang yg sangat beragam, tapi karena ethika yang tinggi, mereka dapat mengatasi berbagai halang rintangan, dan menyepakati 4 pilar kebangsaan, dengan menghadirkan Republik Indonesia Merdeka dengan Pancasila, UUD 45, Hidupi Bhinneka Tunggal Ika dan menyelematkan NKRI,” jelasnya.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *