Garapnews.com–Tingginya animo masyarakat untuk laksanakan vaksin, ternyata tidak berbanding lurus dengan kualitas dan kesigapan pemerintah dalam layanani warga.
Erinaldi, seorang peserta calon vaksin kedua, harus kecewa karena mendengar informasi, bahwa vaksin habis, dari pihak Security RSD Madani Pekanbaru, Kamis (18/06/2021). Hal ini disampaikan Aldi kepada awak media, saat berada di lokasi.
Dari pantauan awak garapnews di lokasi, warga yang mengantri hari Jum’at ini, sudah berada semenjak pukul 07.00 wib. Namun saat hendak mengambil antrian, pihak security RSD Madani Pekanbaru, menyampaikan bahwa vaksin untuk hari ini tidak ada.
Sementara warga terus berdatangan, dan memadati lobi/teras depan RSD Madani. Seorang warga berinisial FD, bahkan bertanya kepada security, siapa pimpinan RSD ini, yang bisa memberikan jawaban terkait hal ini, dan apa solusinya, ujar FD dengan nada yang kesal.
Hingga, akhirnya pada pukul 08.00 wib, keluar seorang petugas wanita, yang identitasnya tidak ingin disebutkan, bahkan warga yang mengambik foto, dengan camera HP saja disuruh dihapus.
Petugas, dari RSD Madani sambil memegang absensi, menyampaikan kepada warga yang hadir, bahwa kuota vaksin untuk hari ini, melanjutkan sisa antrian di hari Kamis kemarin. Untuk diketahui, jadwal vaksin kedua yang mendaftar dihari Kamis, (17/06/2021) berjumlah 500 lebih. Sedangkan quota hanya 350 orang.
Karena wartawan garapnews, belum bisa menkonfirmasi ke Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru maupun pihak berwenang dari RSD Madani. Akhirnya tim cyber88 menanyakan hal ini, langsung kepada Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Yaser Hamidi melaui telepon seluler.
Menurut Yaser, berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan yang diterima, bahwa saat ini vaksin sedang dalam proses distribusi dari pemerintah pusat, jelasnya singkat.
Kendati vaksin masih dalam proses distribusi. Seharusnya Dinas Keaehatan Pekanbaru, menyampaikan pengumuman secara terbuka dan menjadwalkan kembali, kapan warga dapat melakukan vaksin tahap ke dua.
Sehingga warga tak perlu datang berkerumun dan harus pulang dengan tangan “kosong”. Kita yang datang ini, sudah berupaya datang di awal waktu agar menghindari kerumunan, namun akhirnya yang kami terima hanya info yang mengambang, ucap Ali seorang pesera vaksin (Kham).