Garapnews.com-Upah-Upah adalah upacara tradisional Melayu yang dikenal terbatas, seperti di daerah Limo Luhak Rokan – Kabupaten Rokan Hulu Riau, serta di beberapa daerah Sumatera Utara seperti Asahan, Kota Pinang, Kualuh, Panai, Bilah, Batubara, Tebingtinggi, Serdang Bedagai, serta sebagian kecil Deli. Tradisi serupa, terdapat juga dalam kebudayaan Mandailing.
Upah-Upah dilakukan untuk suatu menjemput semangat serta menaikkan tuah.
Makanya ada banyak macam upah-upah diantaranya :
Upah-Upah saat perkawinan : agar yang menikah memiliki semangat untuk membina hidup baru
Upah-Upah saat besunat : agar yang dikhitan memiliki semangat kembali.
Upah-Upah Songgot/Terkejut : dilakukan kepada orang yang baru mendapat musibah, kecelakaan, sakit dsb.
Upah-Upah memanggil semangat : dilakukan kepada orang yang sakit, agar dia memiliki semangat dan memiliki semangat untuk sembuh.
Upah-Upah biasanya dilakukan dengan menggunakan dulang atau talam berisi Pulut Kuning atau Nasi, kemudian diletakkan lauk khusus, seperti Kepala Kambing, atau Ayam, atau Ayam dan Telur Ayam Kampung, atau hanya Telur Ayam saja berjumlah ganjil.
Ada juga yang meletakkan di tempat lain seperti halia, garam, dan sebagainya.
Waktu mengupah-upah biasanya dulang atau talam tadi diangkat dan diputarkan di atas kepala orang yang diupah-upah. Menyampaikan kata-kata upah-upah yang dahulu semacam pantun bersinandung.