GARAPNEWS – Awal-awal terlihat mustahil. Nggak mungkin. Tapi, begitu kita mulai dan kita rutinkan, pelan-pelan terjadi perubahan.
Dulu orang berasumsi, yang bisa terbang hanya burung dan malaikat. Ibnu Firnas pada tahun 800-an mematahkan asumsi itu. Dia membuat dan menerbangkan pesawat pertama kalinya, jauh sebelum Wright Bersaudara.
Nama Ibnu Firnas sampai diabadikan menjadi nama kawah di Bulan, bandara di Baghdad, dan jembatan di Córdova, demi menghormati jasa-jasanya di bidang penerbangan. Begitulah. Nggak ada yang nggak mungkin
Kita lihat contoh lainnya. Contoh kecil di sekitar kita. Soal bisnis.
Salah satu mitra saya misalnya, seorang mantan office boy. Awal-awal beliau dan istri nggak terlalu ngerti bisnis. Tapi, mau belajar dan mau diajar. Terus, praktek. Sekarang income-nya di atas Rp 20 juta sebulan.
Ada juga mitra-mitra saya yang dulu berprofesi sebagai perawat, wasit, peneliti, dosen, guru SD, PNS, dan lain-lain Terus terjun di bisnis. Dengan izin Allah, alhamdulillah, terjadi kenaikan income 5X lipat bahkan lebih.
Kembali soal bisnis. Yang jadi problem adalah orang rata-rata biasanya nggak sabaran ketika berbisnis. Padahal, statistik menunjukkan karyawan mengalami kenaikan gaji 2X lipat setelah 7 tahun bekerja. Sabar ya.
Kenapa dalam bisnis jadi nggak sabar?, Baru nyoba setahun, sepi, akhirnya memutuskan untuk berhenti. Menyerah. Katanya nggak bakat. Padahal bukan nggak berbakat, tapi nggak bertekad!
Menurut saya, yang sulit itu memulai. Lebih sulit lagi membiasakan. Tapi kalau sudah dimulai dan dibiasakan, maka sulit untuk dihentikan. Ini berlaku dalam bisnis juga dalam aspek-aspek kehidupan yang lain.
Percayalah, nggak ada yang nggak mungkin. Semuanya insya Allah serba mungkin. Asalkan kita mau berikhtiar dan yakin. Benar-benar yakin. (Ippho Santosa)