GARAPNEWS.COM-Dewi Fortuna masih belum berpihak kepada saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Sering bertengger di ranking 10 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa pada era 2014 hingga 2019, sekarang nama GGRM tidak pernah lagi ditemukan di ranking tersebut.
Saham PT Gudang Garam TBK (GGRM) Ambles Drastis.Tak hanya terlempar dari Big Ten Market Cap, kapitalisasi pasar GGRM juga sudah terlempar dari level Rp 100 triliun alias Big Cap sejak keruntuhan saham-saham rokok raksasa di tahun 2019.
Saham PT Gudang Garam TBK (GGRM) Ambles Drastis.Keruntuhan tersebut tak lain dan tak bukan adalah karena pemerintah terus-menerus menaikan cukai rokok terutama cukai sigaret mesin yang merupakan produksi mayoritas GGRM yang hanya sedikit memproduksi sigaret tangan.
Selain itu status perseroan juga sudah tergolong mature yang ditunjukkan dengan keberanian perseroan untuk membagikan laba bersihnya dalam jumlah besar sebagai dividen dalam tahun-tahun terakhir sebelum terjadinya pandemi sehingga perseroan sulit melakukan ekspansi usaha.
Hal ini tentunya juga menyebabkan pendapatan perusahan menjadi stuck disitu-situ saja juga menjadi salah satu alasan investor melakukan valuasi ulang saham GGRM sehingga harganya terus terkoreksi.
Tercatat dalam tahun-tahun terakhir, GGRM hanya mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 7 triliun hingga Rp 8 triliun tanpa adanya pertumbuhan yang berarti.
Nasib baik memang akhir-akhir ini belum berpihak pada GGRM. Bayangkan saja, dari posisi tertingginya di awal tahun 2019 di harga Rp 100.975/unit, GGRM sudah anjlok parah 62,58% ke posisi penutupan perdagangan kemarin di level Rp 37.775/unit.
Bahkan terbaru karena ogah membagi dividen, GGRM juga didepak dari indeks saham IDX High Dividend yang merupakan indeks dengan saham yang rutin membagikan dividen dalam berberapa tahun terakhir dalam jumlah besar.
Hal inilah yang menyebabkan manajemen GGRM mulai membenahi diri dan merambah ke sektor non rokok yakni mulai berinvestasi sektor infrastruktur seperti jalan tol dan bandar udara alias airport. Tentunya hal ini juga yang menjadi alasan GGRM ogah membagikan dividen di tahun buku 2020, selain tentunya akibat pandemi virus Covid-19.