Garapnews.com–Herman, yang merupakan petani cabai di Kota Pekanbaru, saat ini mengeluhkan harga jual komuditas pertanian yang terus alami penurunan. Senin, (30/05/2021) Herman menjelaskan bahwa sudah hampir 2 bulan belakangan ini harga komuditas pertanian mengalami penurunan.
Waktu kami menanam sayur, saat panen hanya dihargai Rp 800/ikat. Kemudian kami beralih tanam timun, saat memulai, harga mencapai Rp 4.000/kg di agen, namun saat panen timun banjir, dan harga turun menjadi Rp 1000/kg ujar Herman saat berbincang dengan awak media di lokasi pondoknya.
“Kami tetap bertahan, untuk terus menghasilkan komuditas pertanian lokal di Pekanbaru. Lalu kami kembangkan menanam cabai, dengan harapan harga saat panen stabil dan diangka rata2 Rp 50.000/kg. Namun kami kembali diuji, dengan harga cabai saat panen di pertengahan Mei 2021, menurun drastis, menjadi Rp 18.000 – Rp 20.000/kg jenis cabai merah”ungkap Herman.
Padahal, lanjut Herman bila sebelumnya saat kami menanam harga cabai merah di pedagang menembus angka Rp 80.000/kg. Penyebab menurunnya harga cabai, karena saat ini pasokan melimpah. Pasokan tersebut bersumber dari cabai Jawa, Medan dan Sumbar.
Hal senada juga disampaikan oleh seorang pedagang pasar kaget di Jl. Melati Binawidya Pekanbaru, Yanti. Yanti menuturkan saat ini harga cabai bervariasi, yang paling mahal itu adalah cabai merah dari Bukittinggi, yang saat ini masih bertahan pada kisaran harga Rp 28.000/kg (Khambali).