garapnews.com-Pekanbaru-Memperingati milad ke 53 tahun,Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) menaja prosesi Tegak Tiang Panji Adat di halaman Balai Adat Provinsi Riau, Kemarin Selasa (6/6/2023)
Prosesi adat tegak tiang panji ini berupa tiang yang terbuat dari besi putih yang dipasangkan kain panjang dengan empat warna yakni putih, merah, kuning dan hijau.
Kain putih yang melambangkan kesucian dipasang ke tiang oleh Ketum DPH LAMR Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil, kemudian kain merah dipasang oleh Ketum MKA LAMR Datuk Seri HR Marjohan Yusuf, sedangkan kain hijau yang melambangkan kesuburan dipasang oleh Sekum DPH LAMR Datuk Jonaidi Dasa dan kuning yang melambangkan kemegahan dipasang oleh pengurus LAMR lainnya dan payung hitam yang melindungi empat kain itu dipasang oleh Gubernur Riau yang diwakili oleh Kadis Kebudayaan Provinsi Riau Yoserizal Zein.
Barulah setelah itu tiang tersebut ditancapkan di halaman Balai Adat Melayu Riau.
Dalam sambutan pada Milad ke-53 LAM Provinsi Riau bertema “teguhkan khittah, julang peradaban”
Prosesi tegak tiang panji adat dimulai dengan penyembelihan satu ekor kambing. Kemudian dilanjutkan dengan memasangkan 4 warna bendera, yakni warna putih yang melambangkan kesucian, warna kuning yang merupakan simbol kemegahan, warna merah yang merupakan simbol keberanian, dan hijau yang melambangkan kesuburan.
Sebelum prosesi tersebut Ketum DPH LAM Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil mengatakan, bahwa tegak tiang panji tersebut bermakna masyarakat Melayu menunjukkan keberadaannya di tengah kehidupan.
“Terutama mengingatkan kita, bahwa kita memang ada dan harus ada, bergerak dan bertahan untuk lebih maju,” kata Taufik.
Tema pada Milad LAMR ke 53 yakni “Teguhkan kittah, julang peradaban” merupakan suatu raungan teriakan semua, bahwa dari para pendiri republik, masyarakat khususnya melayu, harus eksis dengan keberadaan diri sendiri.
“Kira harus mampu dan tegak pada diri sendiri, itulah makanya, kita teguhkan kittah. Mari kita merenungi diri kita sendiri, apa yang sudah kita buat untuk diri kita sendiri, untuk Riau dan Indonesia,” ucapnya.
Pada acara tersebut para undangan yang terdiri pengurus LAMR Kabupaten dan Kota di Riau, Forkopimda dan tokoh masyarakat dan lainnya dihibur oleh tari-tarian seperti tari poghang (perang) yang berasal dari masyarakat adat Suku Sakai, kemudian tari Zapin dari Meskom Bengkalis dan Kesenian Randai dari Kabupaten Kuansing terlihat para undangan yang hadir sangat terhibur bahkan Ketum DPH LAMR Datuk Seri Taufik Ikram Jamil dan para undangan ikut menari Randai.
Selain prosesi tegak tiang panji adat, malamnya LAMR menggelar Majelis Zikir kegiatan ini juga merupakan rutinitas yang digelar tiap awal bulan. Para undangan mendapat tausiah dari Ustadz Dr Musthafa Umar, Lc MA dan Zikir oleh Majelis Taklim Nur Rohmah Provinsi Riau pimpinan KH Abdul Halimy.