GARAPNEWS.COM-Kondisi Myanmar kian tidak kondusif setelah adanya serangan Junta Militer pada Sabtu (27/3/2021) malam. Karen National Union (KNU) yang menolak kudeta militer mengakui telah terkena serangan tersebut lewat udara, yakni beberapa jam setelah kelompok tersebut merebut pangkalan militer.
Mencekam! Warga Ketakutan Junta Myanmar Manuver Serangan Udara.Pada pagi harinya, KNU yang merupakan salah satu kelompok bersenjata terbesar di Myanmar berhasil merebut pangkalan militer di wilayah tenggara bagian Karen.
KNU mengunggah aksinya pada halaman facebook dengan menampilkan pistol atau senjata otomatis yang disita.
Tidak tinggal diam, Junta Militer balik menyerang dan ini merupakan serangan udara pertama terhadap Brigade Kelima Persatuan Nasional Karen (KNU).
Serangan terjadi sekitar pukul 19.30 dan jet tempur telah menyerang ke markas distrik Hpa-pun yang dikuasai KNU dan menembaki penduduk desa.
“Kami belum bisa menghubungi distrik itu,” kata pejabat KNU Padoh Saw Taw Nee dikutip dari AFP.
“Ada sekolah menengah atas, perguruan tinggi junior dan kamp pelatihan medis di sekitar area penyerangan,” lanjutnya.
Aktivis Perempuan Karen yakni Naw K’nyaw Paw menjelaskan bahwa negara bagian Karen tidak pernah mengalami serangan udara selama bertahun-tahun.
Alhasil masyarakat mengalami dampak tekanan psikologi.
“Orang-orang khawatir dan takut saat itu,” katanya.
Dia menambahkan serangan itu kemungkinan akan meningkatkan ketakutan akan perang saudara yang akan datang, yang dapat memicu eksodus ke negara tetangga Thailand.
Sekitar 90.000 pengungsi dari Myanmar telah hidup dalam ketidakpastian di sisi perbatasan Thailand selama bertahun-tahun setelah melarikan diri dari konflik selama puluhan tahun antara militer Myanmar dan kelompok etnis bersenjata.