GARAPNEWS.COM – Pemerintah Cina mengatakan pemerintah Amerika Serikat menggangu perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan setelah sebuah kapal penghancur Angkatan Laut AS melewat selat itu.
Kapal perang USS Barry melewati Selat Taiwan pada Rabu kemarin. Angkatan Laut AS menyebut itu sebagai kegiatan transit rutin di Selat Taiwan.
“Militer Cina mengikuti dan memonitor USS Barry,” kata Zhang Chunhui, juru bicara komando timur militer Cina, seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis, 15 Oktober 2020.
Cina menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan akan disatukan kembali meski menggunakan kekuatan.
Sebaliknya, pemerintah AS justru meningkatkan bantuan kepada Taiwan, yang dianggap sebagai wilayah demokratis.
Beijing menuding Washington dan Taipei berkolusi untuk melakukan deklarasi kemerdekaan formal pulau itu. Ini membuat Beijing meningkatkan kehadiran pesawat jet tempur di sekitar wilayah pulau itu.
Saat ini, AS sedang menyiapkan penjualan tiga paket senjata canggih yang terdiri dari tujuh sistem senjata seperti drone militer MQ-9 Reaper dan rudal pertahanan garis pantai Harpoon. Amerika menunggu persetujuan dari Kongres untuk melaksanakan penjualan sistem senjata canggih ini.