Garapnews.com-Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) hari Jumat (14/5/2021), memperkirakan sekitar 10.000 warga Palestina harus meninggalkan rumah di Gaza menyusul meningkatnya serangan Israel atas warga sipil di sana.
“Mereka berlindung di sekolah, masjid, dan tempat lain selama pandemi COVID-19 global dengan akses terbatas ke air, makanan, kebersihan, dan layanan kesehatan,” sebutan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB dalam sebuah pernyataan resminya yang dikutip oleh Anadolu Agency.
Mereka menyebutkan, rumah sakit dan akses ke layanan air dan sanitasi bergantung pada listrik, bahan bakarnya akan habis pada hari Minggu esok.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB juga mengatakan otoritas Israel dan kelompok-kelompok Palestina harus segera mengizinkan PBB dan mitra kemanusiaannya untuk membawa bahan bakar, makanan, dan persediaan medis dan untuk mengerahkan personel kemanusiaan.
“Semua pihak harus selalu mematuhi hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional,” tambahnya.
Setidaknya 122 warga Palestina, termasuk 31 anak-anak dan 20 wanita, telah tewas, dan 900 lainnya terluka dalam serangan Israel yang sedang berlangsung terhadap Gaza.
Israel terus menargetkan Gaza sebagai sasaran aksi pengeboman jet-jet tempurnya yang menyebabkan kerusakan berat pada bangunan tempat tinggal di seluruh daerah di Gaza.