GARAPNEWS.COM-Orang sukses meninggalkan jejak, orang gagal meninggalkan jejak.
Pilihan ada dua, jika engkau memilih jejak orang sukses, maka Insya Allah anda pun akan merasakan kesuksesan.
Orang sukses telah melakukan Perjuangan berkali-kali, melakukan percobaan berkali-kali, dan mengalami kegagalan berkali-kali.
Jika anda ingin sukses, anda tidak perlu mengalami kejadian yang serupa, anda cukup mengambil pelajaran dari kisah hidup orang sukses tadi.
Orang sukses tahu caranya untuk sukses. Anda selalu gagal karena tidak tahu cara untuk sukses. Karena itu belajarlah cara sukses dari orang-orang sukses.
Setiap orang sukses, memiliki pengalaman berharga yang bisa dipelajari.
Dan setiap kali kita memperlajarinya Insya Allah langkah kita menuju sukses semakin ringan.
Salah satu orang yang sukses didunia & isnya Allah sukses juga diakhirat yang perlu kita contoh adalah Abdullah Bin Al-Mubarak
Ada kisah menarik di zaman tabiut tabi’in. Seorang ulama besar bernama Abdullah bin al-Mubarak, seorang ulama ahli hadits sekaligus seorang pedagang yang berhasil.
Beliau rahimahullah ditanya oleh Fudhail bin Iyadh
“Engkau selalu mengajari kami untuk zuhud terhadap dunia, tetapi aku lihat engkau sibuk berdagang di pasar-pasar.”
Abdullah bin al-Mubarak menjawab
“bahwa dia bersemangat berdagang karena ingin menanggung nafkah ulama-ulama ahli hadits, agar para ulama tersebut tetap fokus mengajar ilmu hadits dan tidak sibuk bekerja. Alasannya, kalau mereka sibuk bekerja, mereka tidak lagi memiliki waktu yang cukup untuk mengajarkan hadits.”
(Kisah itu disebutkan oleh Imam adz-Dzahabi dalam kitab Siyar A’alam an-Nubala’, pada biografi Abdullah bin al-Mubarak)
Lihatlah betapa indahnya cita-cita ini, dan betapa Allah Ta’ala membuktikan janjinya. Beliau rahimahullah justru sukses dalam berdagang, menjadi pengusaha kaya, namun tetap zuhud terhadap dunia, yaitu tidak meletakkan dunia di hatinya. Dunia hanya sarana, bukan tujuan.
Beliau mengerti hakikat kehidupan dunia yang fana, dunia hanya wasilah untuk kebahagiaan akhirat.
Kesuksesan Abdullah Bin Al-Mubarak merupakan bukti nyata dari janji Allah dalam hadits berikut ini
Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:
Kami mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
(( مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ
“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya.”
“Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)”
( HR Ibnu Majah, Ahmad, ad-Daarimi )
Ingin dibantu Allah dalam meraih kesuksesan ? Dalam bekerja atau berbisnis jadikan akhirat tujuan utamanya.