4 Media Pendukung Demonstrasi Warga di Bidik Kepolisian Thailand

banner 120x600
banner 468x60


GARAPNEWS.COM – Kepolisian Thailand dikabarkan ingin menginvestigasi empat media lokal independen atas pemberitaan mereka soal unjuk rasa anti-pemerintah. Dugaan Kepolisian Thailand, keempat media tersebut telah membocorkan informasi sensitif yang mengganggu keamanan nasional.

“Diduga ada konten-konten yang mengancam keamanan, ketertiban, kedamaian, serta moral masyarakat,” ujar dokumen Kepolisian Thailand yang dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Senin, 19 Oktober 2020.

banner 325x300

Sebagaimana diketahui, Thailand tengah diterpa unjuk rasa besar yang sudah berlangsung beberapa hari. Bahkan, unjuk rasa terbaru, melanggar segala larangan dan batasan yang telah ditetapkan PM Thailand Prayuth Chan-ocha, menandakan bahwa demonstran serius akan agenda mereka.

Agenda para demonstran, salah satunya, adalah mendesak reformasi pemerintahan di Thailand. Mereka ingin ada pergantian pemerintahan serta pengurangan wewenang Raja Maha Vajiralongkorn untuk meminimalisir penyalahgunaan wewenang. Adapun desakan tersebut dipicu berbagai hal mulai dari keyakinan pemilu telah direkayasa dan terpuruknya perekonomian Thailand. Media, di sisi lain, ikut mengkritik pemerintahan Thailand dan mendukung gerakan warga. 

Menurut isi dokumen yang dipaparkan Al Jazeera, Kepolisian Thailand akan meminta izin Badan Regulator Siaran dan Kementerian Digital untuk menyelidiki lebih lanjut empat media yang mendukung demonstrasi. Adapun tiga di antaranya yang dibidik adalah Voice TV, The Reporters, dan Prachathai. Selain ingin menyelidiki lebih lanjut, Kepolisian Thailand juga dikatakan ingin memblokir keempatnya. 

Kepolisian Thailand , secara terpisah, mengakui bahwa ada pembahasan soal investigasi ke empat media lokal. Namun, mereka enggan berkomentar soal apa saja yang dibahas.

Sementara itu, Prachathai menyindir adanya rencana investigasi tersebut sebagai “sebuah kehormatan”. Menurut mereka, via Twitter, adanya rencana investigasi menunjukkan Prachathai telah memberikan laporan akurat soal isu hak asasi manusia dan perkembangan politik di Thailand. “Kami akan terus berusaha untuk memberikan yang terbaik,” ujar Prachathai.

Media yang tidak ikut dibidik, Thai Enquirer, ikut memberikan dukungan. Menurut mereka, seharusnya pemerintah memajukan dialog dan diskusi dengan press dibanding mengambil jalur otoriter. “Pemerintah malah mengambil jalur otoriter seperti sensor, penutupan, dan intimidasi terhadap jurnalis,” ujar Pemimpin Redaksi Thai Enquirer, Satrusayang.

Sumber:Tempo.co

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *